Tarikh ini ialah tarikh yang kunantikan.... tanpa tarikh ini, mungkin saya tidak akan berumur 12 tahun. Kerana, ini ialah tarikh Hari Jadi saya. Bacalah puisi dibawah:
Awalku adalah benih tersemat di dinding ibuku
Yang tak lagi luruh sebab terbuahi genitas ayahku
Memecah sel berbanyak pangkat dua :
Satu, dua, empat, enambelas, dua ratus lima puluh enam
Detak memecah genderang dalam kelam namun hangatnya ketuban
Raga menyempurna seiring semester yang kulalui
Pintu di ujung lorong sempit ini tiba-tiba sedikit mulai terkuak
Sedikit kudengar suara dari luar :
Nafas meburu dan ejan yang menyayat hati
Keriap gesekan sepatu steril di lantai bebalut kalut
Suaramu kah itu Bunda?, sepatumu kah itu Ayah ?
Sedikit kuhirup udara dari luar :
Ah, harum dan busuk silih berganti menghampiriku
Semakin tajam ketika jarak mulai habis..
Apakah ini harumnya dunia ?
Sedikit kuintip cahaya di luar
Benderang memaksa mata kecilku memincing
Tapi pantang ku memejam, lalu ku koar :
Ku tantang kau dunia !
Aku kabarkan pada dunia kehadirankku
Lantang tak ragu,
Lalu kenapa semua layak terbalik ?
Sampai saat adzan merdu dari bibir Ayahku berkumandang di telinga kananku
Kembali ku koar :
Aku hadir wahai dunia !
Abad kulalui,
walau hanya baru seperempat
Apa arti hari jadi ?
Umur bertambah,
nafas berkurang lagi !